Kebaikan dan Sifat Positif Menurut Riset Medis


   
APA yang membuat seseorang menjadi baik hati dan sebagian lagi menjalani hidup sebagai penjahat?

Sebuah penelitian dari Universitat Zurich, Swiss, menemukan adanya bagian dalam otak yang membuat seseorang bertindak positif atau negatif, termasuk keputusan bersifat moril.

Area otak ini dinamakan Temporoparietal Junction (TPJ), yang terletak di sebelah kanan otak.

Dalam penelitian ini, orang-orang yang sering berbuat kebaikan diketahui memiliki area TPJ yang lebih besar ketimbang orang-orang yang acapkali bertindak negatif.



Aktivitas bagian TPJ pun terlihat lebih aktif pada partisipan penelitian yang sering melakukan hal-hal positif.

Profesor Ernst Fehr yang turut serta dalam penelitian ini menuturkan, riset ini merupakan yang pertama kali mengungkap penyebab munculnya sifat altruism, yaitu lebih mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang bertindak egois. Sifat ini, konon akan berlaku stabil dalam hidup seseorang.

“Kami terkejut dengan adanya hubungan yang kuat antara tindakan sosial yang positif dengan struktur dalam otak,” ujar Dr Yoshuke Morishima, anggota tim penelitian, seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (11/7).

“Kondisi ini tidak berubah dapat waktu singkat. Orang baik tidak akan berubah menjadi jahat hanya dalam waktu semalaman,” lanjut Morishima.