Jika Anda sering makan berlebihan sepanjang hari (misalnya sarapan kedua di pagi hari, mengemil berlebihan di sore hari, kebanyakan makanan penutup di malam hari) kami punya berita baik untuk Anda.
Penelitian terbaru mengungkapkan tips dan trik yang dapat membantu Anda menghindari makan berlebihan sepanjang hari. Tori Rodriguez melaporkan penelitian tersebut pada edisi EatingWell Magazine bulan Juli/Agustus.
Jam 8 pagi: Sarapan yang mengandung lemak
Peserta penelitian yang menyantap sarapan dengan kandungan lemak sekitar 61 persen akan makan lebih sedikit di sesi makan selanjutnya, ketimbang mereka yang sarapan dengan jumlah kalori yang sama (sekitar 130 kalori) tetapi kurang kadar lemak. Inilah hasil sebuah penelitian oleh “Appetite” pada April 2011. Dapatkan sarapan berlemak baik dengan mengoleskan alpukat atau selai kacang di roti panggang Anda.
Artikel Terkait: Breakfasts That Fight Fat
Jam 1 siang: Fokus pada makanan Anda
Perhatikan tampilan, aroma dan rasa makan siang Anda. Wanita yang melakukan hal itu memakan lebih sedikit cemilan di sore hari (sekitar 130 kalori) daripada mereka yang makan siang sambil membaca koran dan bahkan mereka yang makan tanpa gangguan lainnya, menurut penelitian di “Appetite” pada Agustus 2011.
Artikel Terkait: Is Eating at Your Desk Making You Gain Weight?
Soup or Sandwich: Which Lunch Is Better for Weight Loss?
Jam 3 sore: Makan cemilan yang sehat
Jika Anda merasa terlalu lapar di antara makan besar, Anda mungkin cenderung menyantap makanan yang tinggi kalorinya ketika makan, menurut penelitian “Journal of Clinical Investigation” pada Oktober 2011.
Dalam penelitian sederhana, peserta melihat gambar dari makanan rendah kalori dan tinggi kalori (seperti es krim sundae) antara dua sampai empat jam sebelum makan siang lalu otak mereka dipindai. Peneliti menemukan, peserta lebih tertarik dengan gambar makanan berkalori tinggi ketika tingkat gula darah mereka lebih rendah.
Jadi, puaskan rasa lapar Anda di sore hari — tapi hindari camilan yang tidak sehat — dengan membuat rencana apa yang akan dimakan. Mulailah dengan menyimpan camilan sehat di meja kerja Anda.
Jam 6 sore: Makan makanan pembuka yang gurih
Ketika peserta penelitian mengonsumsi sesuatu yang gurih 30 menit sebelum makan, mereka cenderung lebih sedikit mengonsumsi makanan gurih dengan lemak tinggi, seperti keripik kentang dan sandwich daging ham, pada saat makan daripada ketika mengonsumsi makanan/minuman pembuka yang manis atau tawar. Demikian menurut penelitian “Journal of Nutrition” pada Januari 2012.
Salah satu penulis penelitian tersebut, Grahan Finlayson, Ph.D., mengatakan makanan manis akan memicu nafsu makan lebih, sementara makanan asin dapat menahan rasa lapar atau membuat cepat kenyang. Pesan buat Anda: mulailah makan dengan minuman atau sup yang gurih.
Jam 10 malam: Istirahat yang cukup
Usahakan Anda dapat tidur tujuh sampai sembilan jam setiap malam. Kurang dari itu, Anda akan terpicu makan berlebihan. Ini terjadi karena kurang tidur dapat menurunkan kadar leptin (hormon yang melaporkan rasa kenyang) dan juga meningkatkan ghrelin, hormon yang memberi sinyal kepada tubuh untuk rasa lapar. Demikian penelitian “Proceeding of the National Academy of Sciences” pada tahun 2011.
Penelitian terbaru mengungkapkan tips dan trik yang dapat membantu Anda menghindari makan berlebihan sepanjang hari. Tori Rodriguez melaporkan penelitian tersebut pada edisi EatingWell Magazine bulan Juli/Agustus.
Jam 8 pagi: Sarapan yang mengandung lemak
Peserta penelitian yang menyantap sarapan dengan kandungan lemak sekitar 61 persen akan makan lebih sedikit di sesi makan selanjutnya, ketimbang mereka yang sarapan dengan jumlah kalori yang sama (sekitar 130 kalori) tetapi kurang kadar lemak. Inilah hasil sebuah penelitian oleh “Appetite” pada April 2011. Dapatkan sarapan berlemak baik dengan mengoleskan alpukat atau selai kacang di roti panggang Anda.
Artikel Terkait: Breakfasts That Fight Fat
Jam 1 siang: Fokus pada makanan Anda
Perhatikan tampilan, aroma dan rasa makan siang Anda. Wanita yang melakukan hal itu memakan lebih sedikit cemilan di sore hari (sekitar 130 kalori) daripada mereka yang makan siang sambil membaca koran dan bahkan mereka yang makan tanpa gangguan lainnya, menurut penelitian di “Appetite” pada Agustus 2011.
Artikel Terkait: Is Eating at Your Desk Making You Gain Weight?
Soup or Sandwich: Which Lunch Is Better for Weight Loss?
Jam 3 sore: Makan cemilan yang sehat
Jika Anda merasa terlalu lapar di antara makan besar, Anda mungkin cenderung menyantap makanan yang tinggi kalorinya ketika makan, menurut penelitian “Journal of Clinical Investigation” pada Oktober 2011.
Dalam penelitian sederhana, peserta melihat gambar dari makanan rendah kalori dan tinggi kalori (seperti es krim sundae) antara dua sampai empat jam sebelum makan siang lalu otak mereka dipindai. Peneliti menemukan, peserta lebih tertarik dengan gambar makanan berkalori tinggi ketika tingkat gula darah mereka lebih rendah.
Jadi, puaskan rasa lapar Anda di sore hari — tapi hindari camilan yang tidak sehat — dengan membuat rencana apa yang akan dimakan. Mulailah dengan menyimpan camilan sehat di meja kerja Anda.
Jam 6 sore: Makan makanan pembuka yang gurih
Ketika peserta penelitian mengonsumsi sesuatu yang gurih 30 menit sebelum makan, mereka cenderung lebih sedikit mengonsumsi makanan gurih dengan lemak tinggi, seperti keripik kentang dan sandwich daging ham, pada saat makan daripada ketika mengonsumsi makanan/minuman pembuka yang manis atau tawar. Demikian menurut penelitian “Journal of Nutrition” pada Januari 2012.
Salah satu penulis penelitian tersebut, Grahan Finlayson, Ph.D., mengatakan makanan manis akan memicu nafsu makan lebih, sementara makanan asin dapat menahan rasa lapar atau membuat cepat kenyang. Pesan buat Anda: mulailah makan dengan minuman atau sup yang gurih.
Jam 10 malam: Istirahat yang cukup
Usahakan Anda dapat tidur tujuh sampai sembilan jam setiap malam. Kurang dari itu, Anda akan terpicu makan berlebihan. Ini terjadi karena kurang tidur dapat menurunkan kadar leptin (hormon yang melaporkan rasa kenyang) dan juga meningkatkan ghrelin, hormon yang memberi sinyal kepada tubuh untuk rasa lapar. Demikian penelitian “Proceeding of the National Academy of Sciences” pada tahun 2011.