Bagian yang dikonsumsi sebagai sayuran adalah bagian bunganya. Kata brokoli sendiri berasal dari bahasa Italia, broccolo yang artinya bunga pada bagian atas kubis. Selain bagian bunganya, daun brokoli pun dapat dikonsumsi.
Brokoli yang memiliki nama latin Brassica oleracea berasal dari Italia sejak 2000 SM dan merupakan tanaman yang diturunkan dari tanaman sayuran daun yang berasal dari Mediterania bagian Utara.
Dari segi nutrisi, sayuran ini kaya akan vitamin C. Dalam 100 g brokoli mengandung vitamin C yang bisa memenuhi 107% dari kebutuhan harian tubuh. Selain itu brokoli merupakan sumber yang baik dari beberapa zat gizi seperti vitamin K, A, B1, B2, B5, B6, B9, E, kolin, serat pangan, protein, mineral mangan, kalium, molybdenum, fosfor, magnesium, kalsium, besi dan selenium.
Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa brokoli memiliki manfaat buat tubuh yaitu sebagai anti inflamasi, antioksidan, anti kanker, dan meningkatkan detoksifikasi. Sebagai anti inflamasi, brokoli mengandung senyawa fitonutrisi golongan flavonol yang disebut kaempferol.
Kaempferol memiliki kemampuan untuk mengurangi resiko inflamasi kronis melalui mekanisme kerjanya yang mengurangi dampak alergi yang berhubungan dengan faktor-faktor penyebab inflamasi seperi senyawa penyebab alergi, kondisi kesehatan yang buruk, kekurangan zat gizi tertentu, penggunaan obat-obatan, dan gaya hidup yang tidak sehat, yang dapat menurunkan produksi senyawa antibodi.
Sebagai antioksidan, brokoli adalah sayuran yang mengandung vitamin C dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain itu terdapat juga senyawa-senyawa fitonutrisi yang berfungsi sebagai antioksidan seperto lutein karotenoid, zeaxanthin, dan beta-karoten.
Senyawa antioksidan lain yang terkandung dalam brokoli yaitu vitamin E, mangan, dan seng. Dalam brokoli terdapat senyawa fitonutrisi yang disebut isothiocyanate (ITC) yang terbuat dari glucosinolate (glucoraphanin, gluconasturtiian, dan glucobrassicin) memiliki fungsi dalam membantu proses detoksifikasi senyawa-senyawa yang membahayakan sel tubuh.
Kombinasi dari antioksidan, anti inflamasi dan fungsi detoksifikasi menjadikan brokoli sebagai makanan yang unik dalam hal pencegahan kanker. Beberapa penelitian menyebutkan adanya pengaruh brokoli terhadap penurunan resiko kanker prostat, kanker usur, kanker payudara, kanker kandung kemih dan kanker ovarium.